Ancaman impotensi di kalangan pria Timur Tengah bukan karena kebiasaan merokok konvensional melainkan kebiasaan mengisap shisha. Tradisi itu dinilai Rosie King, terapis seksual, jauh lebih berbahaya ketimbang rokok konvensional. "Sisha membuat pria Timur Tengah beresiko disfungsi ereksi 25 persen," kata dia seperti dikutip Alarabiya. Menurutnya, merokok berkontribusi menyumbat arteri dalam alat kelamin pria. "Sebagai pria gangguan ereksi tentu akan bermasalah," kata dia.
Tingginya resiko disfungsi ereksi pria Timur Tengah telah terendus Kementerian Kesehatan Mesir. Karena itu, kementerian Kesehatan Mesir telah mengeluarkan peringatan terhadap bahaya rokok dan meminta produksi rokok di negara itu dikurangi. Reaksi itu telah dimasukan dalam label rokok yang memperingatkan bahwa "merokok jangka panjang akan mempengaruhi hubungan perkawinan."
Juni lalu, Alexandria, kota di utara pantai Mediterania sedang dalam proses menjadi kota pertama di negara itu menerapkan aturan yang melarang konsumsi rokok. Di awal, aturan diberlakukan di gedung-gedung pemerintah. Aturan mmerupakan respons terhadap kecenderungan warga Mesir yang terbilang tinggi dalam hal konsumsi rokok. Dalam setahun warga Mesir menghabiskan 19 miliar rokok.
Sementara itu, Oman dan pemerintah Pakistan telah mengeluarkan peringatan serupa sepanjang tahun lalu. Peringatan itu juga mencakup tren merokok shisa yang dilaporkan telah menjadi tradisi di Asia Barat.
Uni Emirat Arab (UEA) yang juga memiliki budaya mengisap Shisa cukup kencang memberlakukan aturan serupa terbatas di sejumlah wilayah seperti pemukiman dan sekolah pada tahun 2009 lalu. Data UEA menunjukkan 54 persen dari perokok shisha memanjakan diri di kafe, dan 46 persen merokok shisha lainnya di rumah.
"Mari kita hadapi itu, shisha memang nikmat. Tapi data dari Organisasi Kesehatan dunia telah mengungkapkan sifat berbahaya dari tindakan yang tampaknya tidak bersalah," ujar Dr King. Dia juga mengatakan bahwa ia selalu memberikan pasiennya sebuah nasihat, "semakin banyak anda merokok, semakin sedikit kenikmatan seksual yang diperoleh," pungkasnya.
sumber : republika.co.id
0 comments:
Post a Comment