Malaysia telah melarang sebuah buku yang ditulis oleh seorang analis politik yang dianggap pro-oposisi dengan alasan keamanan. Namun sang penulis berkeras dengan mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintah telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk menindak perbedaan pendapat.
Kim Quek, seorang anggota partai oposisi pimpinan Anwar Ibrahim, mengatakan para pejabat tidak menyukai bukunya The March to Putrajaya - Malaysia's New Era is at Hand, karena mengkritik pemerintah. 'Ini adalah penyalahgunaan kekuasaan yang jelas hanya untuk menekan pendapat kritis. Mereka merasa terancam," kata Quek.
Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri, Mahmood Adam, mengatakan buku ini sarat seruan oposisi dan mengkritik kekurangan pemerintah. "Buku ini berisi tuduhan tidak berdasar dan memutar balik fakta," ujarnya seperti dikutip kantor berita nasional Bernama.
"Isi buku telah dilarang karena tuduhan terhadap pemimpin, sementara itu juga dapat memicu kebencian dan kemarahan di kalangan rakyat, " katanya. "Jika diperbolehkan untuk menerbitkan, itu juga bisa merugikan keselamatan publik."
Quek mengatakan puluhan eksemplar bukunya telah disita sejak diluncurkan awal tahun ini. Buku setebal 361 halaman ini adalah kompilasi dari artikel, yang sebelumnya diterbitkan dalam portal berita online, kata Quek .
sumber : republika.co.id
0 comments:
Post a Comment